Sabtu, 10 Januari 2009

Sebuah Nasihat Seorang Ibu

Sebuah Nasihat Seorang Ibu


“Hanya pesan kecil dikecupan keningmu”
seraya mereguk jamu kasih racikanku
agar selamat dalam berperang
seperti di tabir dua alam bertaruh nyawa :
di sebuah arena ; penuh kejanan maha dasyat
hingga bermandikan peluh, darah dan tawa

Bangun!
Buah rahimku
Lihatlah matahri menyeruak di jagat jendela
Menawarkan secercah harapan
Di ketika engkau lekang
dari belenggu organ-organ tubuhku

Menangislah, Nak!
Sebelum benar-benar menangis kelam
Berselubung buluh
Mengharap cerlang
menyibak saripati tanah
Menyusup celah kavanmu

Lihat! Orang-orang berselubung duka
Bertamu, lalu menabur bunga
di serambi rumahmu
Menunggu tidur panjangmu

Apakah kau yakin aku bersamamu di Firdaus nanti
Jika jelagamu tak mampu sepuhi hatiku

“Hanya pesan kecil dikecupan keningku”

Maka berlayarlah
di laut peluh
Dan temukan sebongkah
gumam tuhan

Serta jejaki gugusan umurmu
Walau tak lagi ada gemuruh tawa
di orbit kue berselubung salju
Yang bertabur biji kokau
Dengan sulutan api disumbu lilin umurmu

Sambil mengepulkan jelaga doa
Laksana menilik runtuhan bintang

“Tanggalkan talang sedihmu ke palung hatiku
biar saling menahu musim kan berganti”


Cianjur 2008

0 komentar:

Posting Komentar

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template